Fakta Unik Tentang Linux

Ada banyak sisi menarik yang bisa dilihat dari Linux, tidak hanya dari sisi teknis sebagai sebuah sistem operasi, atau persaingannya dengan sistem operasi lain, akan tetapi juga sisi-sisi unik berupa cerita ringan yang mengiringi perjalanan Linux selama lebih dari tiga dekade ini. Selamat menikmati.

(1) Linus Torvalds, sang pencipta Linux, adalah seorang yang rendah hati. Pada awalnya ia memberi nama ciptaannya Linux yang merupakan singkatan dari Linus Minix; yakni Minix versinya Linus Torvalds.

Tapi kemudian ia merasa bahwa nama itu terlalu egosentris. Oleh karena itu, ia menggantinya menjadi Freax, gabungan dari kata free (bebas), freak (ajaib), dan unix. Akan tetapi, diam-diam teman Linus membuatkan direktori di FTP-nya dengan nama Linux.

(2) Meskipun Linus Torvalds dikenal rendah hati, tetapi ia juga dikenal suka bicara kasar kepada siapapun. Ketika ia ditanya mengenai hal itu, ia menjawab bahwa mungkin karena ia lahir di Finlandia, dimana disana hal yang demikian itu adalah sesuatu hal yang biasa saja.

Menyadari perilakunya yang kasar itu mengganggu banyak orang, ia pernah memutuskan diri untuk mengambil cuti sebulan lamanya. "Saya harus mengubah perilaku saya dan saya meminta maaf kepada mereka yang terluka karena perilaku saya, dan mungkin menjauh dari pengembangan kernel," aku Trovalds saat itu. "Saya mengambil waktu untuk istirahat dan membutuhkan bantuan tentang bagaimana cara memahami emosi orang-orang dan cara meresponsnya dengan baik," imbuh Torvalds.

Setelah kembali bekerja, dibuatlah kode etik baru di lingkungan pengembang Linux. Dimana antara lain dikatakan bahwa para anggota tidak diperkenankan menggunakan bahasa tidak senonoh atau komentar dengan nada menghina, menyerang personal atau secara politik, dan kekerasan publik maupun privat.

(3) Seiring semakin populernya Linux, maka diputuskan bahwa Linux harus memiliki Maskot. Pada suatu hari Linus Torvalds berkunjung ke Australia dalam rangka berbicara dengan kelompok pengguna Unix Australia. Pada saat ia berjalan di taman Parth, tanpa sengaja seekor penguin menggigitnya.

Gigitan pengiun ini ternyata cukup parah, membuat Torvalds demam selama dua hari. Pada saat itulah, Torvalds berpikir bahwa pinguin mungkin cocok untuk Maskot Linux. Tetapi ia merubah karakter penguin dalam maskot menjadi seekor penguin berbadan gemuk, tersenyum, lucu, menggemaskan dan sedang beristirahat menikmati ikan.

(4) Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2006, diketahui biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan ulang sebuah kernel linux adalah sekitar 1,14 milyar USD. Studi yang sama dilakukan kembali tahun 2011, dan nilainya meningkat menjadi 3 milyar USD. Meskipun demikian mahalnya, ternyata kernel linux tetap tersedia secara GRATIS dan terbuka.

(5) Meskipun sangat populer di ranah mobile OS dan server, ternyata pasar Linux di area desktop computing (laptop dan desktop komputer) sangat rendah. Net Market Share menyebutkan hanya PC dan laptop yang terinstal linux hanya sebesar 1,29% saja dari total pemakaian OS di seluruh dunia.

Penyebab utama para pengguna desktop enggan beralih ke Linux adalah masalah antar-muka Linux belum bisa menyaingi antar-muka Windows yang sangat nyaman dan intuitif. Hal lainnya adalah dukungan perangkat lunak. Jumlah program yang bisa berjalan di Linux kalah jauh dengan jumlah program di Windows. Sementara itu masih banyak pembuat hardware yang enggan untuk menyediakan dukungan mereka ke Linux dengan berbagai alasan bisnis.

(6) Menurut Security Space (penyedia jasa keamanan online), sekitar 60% server di seluruh dunia menggunakan linux untuk sistem operasinya. Angka ini bahkan diamini oleh CEO Microsoft Steve Ballmer pada tahun 2008. Ini berarti sebagian besar pengguna dunia maya secara sadar ataupun tidak sadar sebenarnya telah bersentuhan dengan linux.

(7) Banyak orang yang merasa bahwa linux itu sulit digunakan serta memiliki tampilan yang jelek. Pendapat tersebut saat ini sudah tidak relevan lagi karena ternyata Android, salah satu OS smartphone yang paling populer saat ini, menggunakan kernel linux (yang kemudian dikembangkan lagi oleh Google) sebagai intinya.