Adalah Mark Shuttleworth yang bertekad untuk menjadikan Linux sebagai sistem operasi yang mudah digunakan, bahkan oleh orang yang tidak paham urusan teknis komputasi. Untuk itu, ia membuat sebuah distro Linux yang ia beri nama "Ubuntu".
Kata "Ubuntu" berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang bermakna harfiah "kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu adalah inti dari manusia. Ini berbicara tentang fakta bahwa kemanusiaan saya terikat erat dalam kemanusiaan anda. Ubuntu berbicara tentang keutuhan, berbicara tentang kasih sayang. Seseorang yang memahami filosofi Ubuntu akan terbuka, ramah, hangat, murah hati, dan bersedia untuk berbagi.
Mark Shuttleworth memberi nama distro-nya Ubuntu bukan ngasal. Ia serius ingin menjadikan "Filosofi Ubuntu" menjadi basis dalam pengembangan perangkat lunak. Dan ia berhasil.
Salah satu fitur utama Ubuntu adalah adanya antarmuka pengguna grafis. Hal ini membuat Linux menjadi ramah, dan mudah digunakan semua orang, seperti Windows. Dalam Ubuntu kita tidak harus menghapal semua instruksi yang dibutuhkan untuk instalasi, menjalankan program, atau mengubah konfigurasi sistem. Semua itu dapat dilakukan dengan mudah dengan meng-klik tombol-tombol yang disediakan di layar.
Hal lain yang sering membuat frustasi banyak orang dalam menggunakan Linux adalah dukungan terhadap hardware. Dan Mark Shuttleworth nampaknya tahu betul urusan ini. Jadi dia sertakan dalam paket Ubuntu, driver-driver perangkat keras yang sering digunakan orang.
Bukan hanya itu, ia sertakan pula dalam paket Ubuntu itu program-program yang dibutuhkan banyak orang, mulai dari program pengolah kata, presentasi, pemutar video, peramban web, dsb. Semua program tambahan ini gratis, tidak sebagaimana di Windows dimana kita masih harus merogoh dompet untuk bisa menikmati Microsoft Office.
Hal lain yang menjadi perhatian Mark Shuttleworth adalah dukungan baik teknis dan non-teknis kepada pengguna awam. Jadi ia bangun situs web dengan desain visual kelas satu dan konten-konten yang mudah dipahami baik oleh orang awam, maupun para pengoprek.
Alih-alih berkhotbah mengenai keistimewaan Linux, situs web tersebut langsung membahas tentang apa itu Ubuntu, apa yang dapat dilakukannya, dan bagaimana Anda bisa mendapatkannya. Dan itu berhasil mengubah persepsi orang. Orang-orang yang mengunjungi situs web Ubuntu akan segera merasakan kepercayaan yang melekat.
Mark Shuttleworth juga membangun komunitas pengembang dan pengguna Ubuntu yang terbuka, ramah, hangat, murah hati, dan bersedia untuk berbagi. Nampaknya ia benar-benar berhasil membawa filosofi Ubuntu ke dunia perangkat lunak.
Pada saat orang mulai menggunakan Ubuntu, mereka akan segera menemukan kemudahan penggunaan, kemudahan instalasi, kompatibilitas, dan ketersediaan perangkat lunak yang mereka butuhkan.
Hal ini memulai sebuah siklus: muncullah para pengembang perangkat lunak yang dibangun dengan kompatibel dengan Ubuntu / Debian (paket .deb). Dengan banyaknya dukungan pengembang, menjadikan jumlah pengguna Ubuntu menjadi semakin banyak. Dan ini membuat semakin banyak pula jumlah pengembang yang tertarik untuk mendukung Ubuntu. Demikian seterusnya.
Ratusan situs web independen muncul tentang topik terkait Ubuntu. Situs-situs itu banyak membahas Ubuntu, memberikan panduan penggunaan, dan membantu pemecahan masalah. Banyaknya situs pendukung Ubuntu secara signifikan memupuk kepercayaan kepada sistem operasi Ubuntu. Dan ini adalah sebuah gerakan gotong-royong yang tiada bandingnya di antara distribusi Linux. []
Kata "Ubuntu" berasal dari filosofi dari Afrika Selatan yang bermakna harfiah "kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu adalah inti dari manusia. Ini berbicara tentang fakta bahwa kemanusiaan saya terikat erat dalam kemanusiaan anda. Ubuntu berbicara tentang keutuhan, berbicara tentang kasih sayang. Seseorang yang memahami filosofi Ubuntu akan terbuka, ramah, hangat, murah hati, dan bersedia untuk berbagi.
Mark Shuttleworth memberi nama distro-nya Ubuntu bukan ngasal. Ia serius ingin menjadikan "Filosofi Ubuntu" menjadi basis dalam pengembangan perangkat lunak. Dan ia berhasil.
Salah satu fitur utama Ubuntu adalah adanya antarmuka pengguna grafis. Hal ini membuat Linux menjadi ramah, dan mudah digunakan semua orang, seperti Windows. Dalam Ubuntu kita tidak harus menghapal semua instruksi yang dibutuhkan untuk instalasi, menjalankan program, atau mengubah konfigurasi sistem. Semua itu dapat dilakukan dengan mudah dengan meng-klik tombol-tombol yang disediakan di layar.
Hal lain yang sering membuat frustasi banyak orang dalam menggunakan Linux adalah dukungan terhadap hardware. Dan Mark Shuttleworth nampaknya tahu betul urusan ini. Jadi dia sertakan dalam paket Ubuntu, driver-driver perangkat keras yang sering digunakan orang.
Bukan hanya itu, ia sertakan pula dalam paket Ubuntu itu program-program yang dibutuhkan banyak orang, mulai dari program pengolah kata, presentasi, pemutar video, peramban web, dsb. Semua program tambahan ini gratis, tidak sebagaimana di Windows dimana kita masih harus merogoh dompet untuk bisa menikmati Microsoft Office.
Hal lain yang menjadi perhatian Mark Shuttleworth adalah dukungan baik teknis dan non-teknis kepada pengguna awam. Jadi ia bangun situs web dengan desain visual kelas satu dan konten-konten yang mudah dipahami baik oleh orang awam, maupun para pengoprek.
Alih-alih berkhotbah mengenai keistimewaan Linux, situs web tersebut langsung membahas tentang apa itu Ubuntu, apa yang dapat dilakukannya, dan bagaimana Anda bisa mendapatkannya. Dan itu berhasil mengubah persepsi orang. Orang-orang yang mengunjungi situs web Ubuntu akan segera merasakan kepercayaan yang melekat.
Mark Shuttleworth juga membangun komunitas pengembang dan pengguna Ubuntu yang terbuka, ramah, hangat, murah hati, dan bersedia untuk berbagi. Nampaknya ia benar-benar berhasil membawa filosofi Ubuntu ke dunia perangkat lunak.
Pada saat orang mulai menggunakan Ubuntu, mereka akan segera menemukan kemudahan penggunaan, kemudahan instalasi, kompatibilitas, dan ketersediaan perangkat lunak yang mereka butuhkan.
Hal ini memulai sebuah siklus: muncullah para pengembang perangkat lunak yang dibangun dengan kompatibel dengan Ubuntu / Debian (paket .deb). Dengan banyaknya dukungan pengembang, menjadikan jumlah pengguna Ubuntu menjadi semakin banyak. Dan ini membuat semakin banyak pula jumlah pengembang yang tertarik untuk mendukung Ubuntu. Demikian seterusnya.
Ratusan situs web independen muncul tentang topik terkait Ubuntu. Situs-situs itu banyak membahas Ubuntu, memberikan panduan penggunaan, dan membantu pemecahan masalah. Banyaknya situs pendukung Ubuntu secara signifikan memupuk kepercayaan kepada sistem operasi Ubuntu. Dan ini adalah sebuah gerakan gotong-royong yang tiada bandingnya di antara distribusi Linux. []
Post a Comment
Post a Comment